[stikku.ac.id] – Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan kesehatan. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan kesehatan ini diperlukan berbagai program inovasi kesehatan, salah satunya adalah program pelayanan kesehatan dasar gratis yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah di berbagai kabupaten kota di Indonesia. Dan juga peralatan medis yang sudah go teknologi ataupun online. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan, sehingga tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan pelayanan kesehatan bermutu, adil, dan merata semakin dekat untuk tercapai.

Oleh karena itu Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan menyelenggarakan Webinar Pakar dengan tema “Mengupas Inovasi Dan Mutu Di Bidang Pelayanan Kesehatan Yang Efektif Pada Masa Pandemi Covid-19”. Webinar Pakar ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Maret 2021 melalui aplikasi yang banyak digunakan saat ini yaitu zoom cloude meeting dan streaming youtube dimana semua kalangan dapat mengakses dan dapat mengikuti seminar ini tanpa harus saling bertemu secara langsung dan aplikasi ini sangat membantu dikala social distancing ini.

Acara webinar berlangsung kurang lebih 2 (dua) jam 30 menit mulai pukul 10.00 – 12.30 WIB, dengan seluruh peserta yang bergabung baik via zoom dan streaming youtube sebanyak 391 peserta dan acara berlangsung dengan lancar dan antusias dari peserta webinar ini. Sesi webinar dibuka oleh pembawa acara yang dipandu oleh Yuli Desi Amalia, S.KM sebagai perwakilan dari mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan. Sesi selanjutnya yaitu sambutan dari Ketua STIKes Kuningan namun diwakili oleh Ibu Dr. Hj. Mamlukah, SKM., M.Kes
selaku Ketua Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan.

Ketua Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan, Ibu Dr. Hj. Mamlukah, SKM., M.Kes menyampaikan apresiasi serta harapannya ketika menyampaikan sambutannya ketika webinar pakar tersebut berlangsung. “saya apresiasi dan bangga kepada seluruh panitia yang sudah bisa menyelenggarakan webinar pakar ini dengan baik. Dan saya harap seluruh mahasiswa, praktisi, tenaga Kesehatan dan seluruh masyarakat yang menyaksikan webinar ini bisa menjaga dan ikut serta secara aktif dalam menjaga kesehatannya dan mempromosikan program 5M serta vaksinasi. Dengan beragamnya respon masyarakat dan hoax terkait vaksinasi, diperlukan pemahaman baik dan benar dalam mendapatkan berita tentang vaksinasi ini. Kita bisa mendapatkan informasi tersebut dari ahlinya mapun dari sumber yang terpercaya. Dengan kasus yang terus meningkat, diperlukan edukasi dan peran pemimpin yang super aktif agar kita semua dapat berhasil menghadapi masa krisis ini. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang optimal, maka harus diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan kesehatan ini diperlukan berbagai program inovasi kesehatan,”. ujarnya.

Dalam sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. drg. Rossi Suparman, M.Kes., M.H (Ketua IAKMI Kabupaten Kuningan) yang menyampaikan materi tentang “Inovasi Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19” dan dilanjutkan oleh Pemateri kedua yakni Ibu Fajar Ariyanti, SKM., M.Kes., Ph.D yang menyampaikan materi tentang “Menakar Mutu Layanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19” yang langsung dimoderatori dan dipandu oleh Ibu Witri Dewi Mentari sebagai mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan dan dilanjutkan sampai dengan sesi tanya jawab.

Dalam penyampaian materinya, Dr. drg. Rossi Suparman, M.Kes., M.H lebih menekankan bahwa dizaman sekarang ini sudah masuk ke era VUCA. VUCA adalah singkatan dari Volatile (Berubah-ubah) yang berarti dinamika perubahan lingkungan yang sangat cepat, Uncertain (Ketidakjelasan) yang berarti mengharuskan untuk bertindak dengan keadaan tidak pasti, Complex (Kompleksitas) yang berati lingkungan yang dinamis, yang banyak dan saling ketergantungan dan Ambiguity yang berarti lingkungan yang tidak biasa, diluar keahlian.Oleh karena itu diperlukan maka harus diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan kesehatan ini diperlukan berbagai program inovasi Kesehatan. Terdapat beberapa inovasi dalam pelayanan kesehatan pada masa pandemi dalam lingkup global berbasis media online, seperti: Telemedicine atau konsultasi online didefinisikan oleh American Academy of Family Physicians sebagai praktik penggunaan teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara jarak jauh. Seorang dokter disatu tempat menggunakan teknologi komunikasi untuk melayani pasien yg berada di tempat lain. Di Indonesia pun terdapat ebebrapa inovasi dalam pelayanan Kesehatan, seperti: Grab Vaccine Center, Aplikasi e-Health, Sinkarkes (Sistem Karantina Kesehatan), Perang Lawan Corona (Pelakor), Penyuluhan Secara Daring Persalinan Aman dan Nyaman selama AKB, Dokter Pustaka sebagai Inovasi Layanan Perpustakaan, Pendampingan Kader Posyandu Keliling dalam Era Pendemi Covid-19 dan Perawatan pasien Diabetes dengan berbasis Perawatan Jarak Jauh dengan Teknologi Ponsel atau Web.

Kemudian untuk pemateri kedua, yakni Ibu Fajar Ariyanti, SKM., M.Kes., Ph.D menjelasakan mengenai Menakar Mutu Layanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 yang menjelasakan bahwa kondisi fasilitas pelayanan Kesehatan di Indonesia adalah kebutuhan ruang rawat inap dan perawatan kritikal semakin meningkat dengan jumlah penambahan kasus yang sudah mencapai lebih dari 4.000 kasus perhari. Ruang perawatan untuk pasien dengan kondisi kritikal sangat terbatas. Peta ketersediaan saraa prasarana disetiap RS belum optimal dalam memberikan dukungan informasi. Pemerintah daerah menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan isolasi mandiri. Selain itu juga terjadi penurunan ketersediaan layanan Kesehatan esensial, seperti layanan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir, vaksinansi dan layanan gizi. Lalu pandemic Covid-19 juga menyebabkan menurunnya akses dan layanan Kesehatan reproduksi, khususnya layanan Keluarga Berencana di semua fasilitas Kesehatan seperti RS, Puskesmas, Klinik Swasta dan Paraktik Bidan Mandiri. Kemudian keberlanjutan dari pelayanan di Puskesmas dan Posyandu pun terganggu.

Webinar diikuti oleh 341 peserta melalui aplikasi Zoom dan juga ditayangkan secara langsung di Channel Youtube Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan kurang lebih sebanyak 51 peserta yang terdiri dari mahasiswa, praktisi dan seluruh masyarakat dari seluruh Indonesia. Antusiasme peserta dapat dilihat pada saat sesi tanya jawab dimana banyak sekali peserta yang mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan menjadikan seminar profesi tersebut sangat aktif.

Moderator Webinar 8, Ibu Witri Dewi Mentari, SKM menyampaikan bahwa bangga dengan Prodi Magister Kesmas STIKes Kuningan yg selalu sukses menyelenggarakan kuliah pakar dengan menghadirkan narasumber yg benar-benar kompeten baik sebagai akademisi maupun sebagai praktisi. Topik-topik yang diangkat juga merupakan isue-isue terkini dibidang kesehatan yang tentunya menarik dan penting untuk di kaji. Sukses terus untuk STIKKu!

Salah satu panitia pelaksana yakni Muhamad Wildan Khaerudin, SKM berharap, dengan adanya webinar pakar ini dapat menambah wawasan kita mengenai upaya-upaya yang bisa kita lakukan dalam membantu upaya optimalisasi pelayanan Kesehatan di Indonesia khususnya untuk di daerahnya masing-masing. Apalagi didukung oleh teknologi yang semakin canggih dan informasi pun dapat didapatkan dari manapun secara mudah dan cepat. Sehingga inovasi-inovasi diharapkan lebih banyak datang dari berbagai kalangan khususnya tenaga kesehatan.